Kisah Sunan Kalijaga, Dongeng?

Cerita tentang perjalanan hidup sunan Kalijogo termasuk cerita yang digemari olah rakyat Indoensia, dikisahkan bahwa sunan Kalijaga nama aslinya Raden Said adalah seorang putra dari adipati Tuban bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur yang profesinya sebagai perampok dan hasil rampokannya dibagikan untuk rakyat miskin.

Suatu waktu saat beraksi, ia bertemu dengan Sunan Bonang yang terlihat membawa tongkat emas, dijarahlah tongkat itu, sembari mengatakan hasil rampokan itu akan dibagikan kepada rakyat miskin. Rupanya sang Sunan tak setuju, lantas menasehati Raden Said bahwa amal yang buruk tak akan diterima oleh Allah. Lalu, Sunan Bonang menunjukan pohon aren emas dan mengatakan bila Raden Said ingin mendapatkan harta tanpa berusaha, maka ambillah buah aren emas yang ditunjukkan oleh Sunan Bonang. Melihat mukjizat didepan mata, Raden Said segera ingin menjadi murid manusia sakti itu dan mengutarakan niatannya menjadi murid beliau.

Sunan Bonang lalu menyuruh Said untuk bersemedi sambil menjaga tongkatnya yang ditancapkan ke tepi sungai. Raden Said tidak boleh beranjak dari tempat tersebut sebelum Sunan Bonang datang. Raden Said lalu melaksanakan perintah tersebut. Karena itu, ia menjadi tertidur dalam waktu lama. Karena lamanya ia tertidur, tanpa disadari akar dan rerumputan telah menutupi dirinya.

Tiga tahun kemudian, Sunan Bonang datang dan membangunkan Raden Said. Karena ia telah menjaga tongkatnya yang ditancapkan ke sungai, maka Raden Said diubah namanya menjadi Kalijaga. Kalijaga lalu diberi pakaian baru dan diberi pelajaran agama oleh Sunan Bonang. Kalijaga lalu melanjutkan dakwahnya dan dikenal sebagai Sunan Kalijaga (Wikipedia)

Kisah Sunan Kalijaga dalam Kacamata Islam

Demikianlah cerita yang berkembang dikalangan rakyat nusantara tentang sunan Kalijaga, padahal jika dinilai secara islami, kisah diatas menimbulkan ganjalan atau adanya keganjilan.

A. Sunan bonang menunjukkan pohon aren emas, Ini tidak masuk akal dan bukan mu’jizat atau karomah, mengapa? Karena adanya karomah adalah apa yang Allah datangkan untuk hamba-hambaNya yang shalih, dan bukan suatu dapat didatangkan hambaNya sewaktu-waktu.

B. Karomah bukanlah ilmu yang bisa dipelajari atau ilmu yang bisa digunakan secara sengaja.

Artinya karomah adalah pertolongan Allah yang munculnya tak pernah disangka. Ini lebih dekat dengan sihir, tapi benarkah Sunan Bonang menggunakan sihir untuk menipu mata Raden Said? Tentu tidak namun lebih tepat jika menggunakan pendekatan narasi bahwa cerita tentang Sunan Bonang dan Raden Said ini kisah yang sudah terdistorsi dengan budaya jawa dahulu.

Saya berhusnudzon bahwa kisah diatas tidak tepat dan Sunan Bonang seorang da’i dan wali Allah.

Ketika Raden Said bertaubat dan ingin menjadi murid Sunan Bonang, hal pertama diperintahkan oleh gurunya yaitu bertapa atau bersemedi.

Ini juga tidak tepat dan kisah yang membuat umat islam karena terjerumus pada penyimpangan, mengapa? Begini, sunan Bonang adalah seorang wali/ kiyai. Ketika ada ahli ma’siat yang datang untuk bertaubat kan mestinya hal pertama yang beliau ajarkan adalah syahadat, shalat dan ngaji, tapi mengapa kok malah semadi? Bahkan semadinya sampai bertahun-tahun hingga rumput bertumbuhan menutupi raden Said. nalar tak akan menerima jika ada orang yang hidup bertahun-tahun tanpa makan dan minum.

Sihir adalah kesyirikan sementara semadi adalah ajaran hindu, Lalu bagaimana Sunan Bonang melakukan sihir dan mengajarkan ajaran hindu kepada putra adipati Tuban yang telah bertaubat kembali kepada Allah?

Namun ada pendekatan lain:

  1. Sunan Bonang berdakwah menggunakan atribut Hindu supaya mudah diterima oleh masyarakat yang sangat kental dengan Hindu.
  2. Plot yang diceritakan kepada masyarakat adalah versi dongeng, kisah aslinya dibumbui dengan kebiasaan adat jawa yang kental dengan agama lama sebelum islam membumi.

Wallahu a’lam.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Share via
Copy link