Literasi Dini Sukses Bikin Anak Akrab Dengan Buku

Ini adalah catatan saya dan istri, yang menjadi orang tua di era milenial. Sebagai orang tua di era modern, yang pola didiknya sudah jauh berbeda dengan saat kami kecil dulu era tahun 90-an, tentunya kami tidak bisa copy-paste bagaimana dahulu kami dididik, kemudian kami terapkan ke anak kami.

Ada perubahan besar sejak hadirnya Internet dan smartphone, literasi semakin meningkat, dan kesempatan bagi pemuda dewasa seumuran kami lebih mudah mendapat wawasan, bagaimana mengasuh anak yang baik dan tepat.

Istri saya yang lebih melek soal persiapan pendidikan anak bahkan sejak pra kelahiran sudah mengikuti berbagai seminar online, grup-grup edukasi saat hamil hingga saat ini Shofia putri kami berumur 1.5 tahun.

Salah satu narasumber yang direkomendasikan istri saya untuk para ibu-ibu sekalian adalah seminar/ kajian dari Dra Euis Sufi Jatiningsih, seorang penggagas “Pendidikan Janin Mengenalkan Al Qur’an Sejak dlm Kandungan”

Kami diskusikan bagaiamana mempersiapkan anak yang kelak akan lahir? Salah satu step pendidikan yang kami sepakati pada diskusi ini sejak hamilnya istri adalah membacakan cerita, kisah-kisah islami. Para pakar pendidikan anak menyebutkan memperdengarkan janin dengan musik, terutama musik klasik akan mempengaruhi kinerja otak janin menjadi lebih baik. Namun karena keluarga kami adalah penghafal Al Qur’an, terlebih referensi fikih kami memilih ulama yang menghukumi Musik paling tidak berhukum makruh, maka pilihan terbaik adalah murottal dan kisah-kisah islami.

Dan masya Allah ajaibnya Hana Shofia saat masih janin sudah mampu merespon suara murottal dan suara babanya saat membacakan cerita.

Istri saya begitu antusias, mempersiapkan kurikulum, setiap hari scroll rak belanja di Shop** dengan alasan beli buku anak :D, sampe keranjang sudah +99 wkwk… Dan saya? Setiap malam ditodong untuk ngobrol dengan Shofia lewat kisah-kisah dari buku anak itu.

Beberapa bulan dari kelahirannya, si bunda kembali hunting buku, semua akun penerbit buku anak di follow, setiap launching buku baru, selalu ada diskusi hangat di ranjang.

” Bah, ini bagus banget loh. Shofia pasti suka, beli ya…..?????????” Tanda tanyanya sengaja saya bikin banyak untuk menggambarkan suasana saat itu, diskusi yang menekankan bahwa ini harus beli.

Saking seringnya diskusi soal buku, sampai si bunda memutuskan untuk jadi seller buku anak, serius!

“Bah, daripada cuma jadi kunsumen aja, kayaknya mending bunda sekalian jualan, soalnya aku tuh seneng banget sama buku-buku anak. Ini passionku banget,ITS MY DREAM ba..” nadanya mirip intonasi Kinan versi bahagia di layangan putus 😀

Sejauh ini, dibandingkan mainan, buku koleksi bunda, eh Shofia jauh lebih banyak. Inget buku anak ya, isinya sederhana, 1 jilid ada yang isinya huruf abjad A – F, jilid 2 G-O Jilid 3 P-Z. Sederhana kombinasi edukasi- mainan.

Yang menggembirakan adalah dampak dari plan yang kami terapkan, putri kami sangat suka melihat buku, akrab dengan Al Qur’an, mulutnya selalu berkomat kamit saat membuka lembaran buku cerita. Masya Allah, semoga dia menjadi anak yang shalihah dan cerdas.

Anak yang shalihah dan pintar itu bukan cuma takdir, tapi ada banyak jalan yang perlu kita ikhtiarkan. Sekali lagi Pintar atau bodoh pilihan, orang tua punya peran paling besar dalam memilih takdir ini.

Semoga tulisan Literasi Dini Sukses Bikin Anak Akrab Dengan Buku seri tulisan tentang Literasi Dini ini bermanfaat. Ayo Cerdaskan putra putri kita dimulai sejak dini.

Seri pertama: Literasi Dini & Bom Influencer Ledakkan Ibu-Ibu Muda Belanja Buku Anak

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *